Sabtu, 10 Desember 2016

Bisa apa?

Bisa apasih aku selain nahan rasa ini? Selain sedikit caper? Selain grogi kalo ngomong sama kamu? Selain seneng ketambah sakit hati kalo ketemu kamu?

Kalo aja bisa jadi selain yang aku sebutkan tadi..

Pagi.

*Np: vierra - rasa ini

Senin, 05 Desember 2016

Kalo bisa milih sih..

Sebenernya aku lebih suka kamu sama orang yang gak aku kenal ketimbang harus kamu ber-chat ria sama temanku yang kenal dekat  denganku. Sebenernya juga kalau aku di beri pilihan "Keluar band terus jadian sama kamu atau terus ngeband tapi nahan perasaan?" aku lebih milih yang pertama, iya, kapan lagi bisa ngerasain bahagia sama kamu, tapi entah kamunya mau apa enggak, Wong aku aja cuma abang ojek langgananmu. Apa kamu gak pernah bisa ngerasa kalo aku udah merhatiin kamu? jemput jam setengah 12 malem, nemenin sampe jam 2 pagi, terus nganterin ke terminal. Ya siapalah aku yang cuma bassist berbadan montok, berkacamata, cuma naik vario, dan cuma abang ojek langgananmu.

Andai saja itu Aku

Sore, hujan tertawa dengan bahagia sambil ku menenggak es teh sembari menghisap rokok. Andai saja aku melihatmu di sini, mungkin aku gak bakal denger lagu Raisa dari hp temanku. Dini hari tadi aku sempat bahagia, ya, sekali lagi aku mengantarmu ke terminal. Ya, Hanya mengantarmu, mungkin lebih tepatnya aku hanya abang go-jek atau uber yang kau sewa, sewa?. Andai saja aku yang kau rindukan seperti kau merindukan temanku yang hanya ikut mengantarmu, “hanya ikut” bukan menjemput atau mengantarmu, apalagi jum’at nanti kau menyuruhku menjemputmu di terminal, lagi. Andai saja aku yang kau mimpikan seperti temanku yang kau impikan, ya, lagi-lagi temanku yang hanya ikut mengantarmu saja, tadi siang sih aku agak bahagia mendengar kau putus dengan pacarmu, tapi moment itu berubah menjadi ketidak enakan setelah kau bilang padaku kau suka temanku dan kau memimpikan dia, dan kau bilang ke dia kalau kau rindu dia, iya, dia. Andai saja itu aku mungkin aku tertawa bahagia bersama hujan sore ini sembari menghisap rokok.

Kamis, 01 Desember 2016

Seenggaknya....

Senang, itu saja penggambaran perasaanku untuk hari ini, meski aku berhati-hati dalam bertindak biar enggak terlihat caper sih, haha. Seenggaknya aku masih bisa jemput kamu pas kamu baru pulang dari kampus luar kotamu. Biar kaya orang-orang pacaran, kalo pacarnya pulang langsung di jemput, di ajak makan, di ajak becanda. Cuma, yang bedain kan kita cuma temenan ya, haha, tapi gak apa-apa lah seenggaknya aku masih bisa lihat senyum mu, alay? bodo ahh apa katamu. Aku cuma duduk di depanmu sambil ngobrol gak jelas aja aku udah senang, apalagi bisa.... ah sudahlah, kamu itu bikin aku jadi ngayal aja. Seenggaknya lagi, kamu masih genit ke aku aja aku udah seneng juga. Paling nggak kamu ngerti lah kalo aku itu.... udahlah cukup.

Kamu itu spesial karena ada perasaan yang terpendam.

Malam itu, saat aroma tubuhmu melekat pada tanganku aku merasa senang meski malam itu bukan malam yang indah, meski aroma itu berasa dari tutup botol parfummu yang tak sengaja terpegang oleh jemariku. Malam itu malam yang sederhana, tapi bagiku malam itu malam yang menyenangkan, saat beberepa waktuku habis untukmu, menemanimu sembari menyeduh es susu coklat yang ku pesan di warung kopi langgananmu. Yang terpenting pada malam itu adalah aku bisa menyanyikan lagu yang kutulis untukmu, meski aku tau malam itu kamu tak mendengarkan perasaan yang ku tuangkan ke dalam nada. Yang terpenting juga aku bisa menyanyikan lagu itu di depanmu, meski sebelumnya pernah aku post di instagramku. Ya, bila kamu tau betapa bahagianya aku malam itu meski hanya menemanimu menunggu jadwal bis untuk kamu kembali ke kampusmu yang jauh dari tempat tinggalmu.

Lagu, asap rokok, suara tv, suara orang berbincang, menemani kita mengobrol ria. Kalau saja cerita ini ku tulis dengan tanda baca, kalimat, dan tujuan yang benar mungkin akan lebih bagus dari ini. tapi, sepertinya juga aku tak membutuhkan semua itu yang kubutuhkan hanya suara dari mulutmu, gerak tubuhmu, aroma tubuhmu, paras cantikmu, senyum indahmu, dan dirimu sendiri. Oh iya, ngomong-ngomong aku belum memberitahumu apa tujuanku menulis ini, kalo kamu tau mungkin kamu juga males baca tulisan ini, tulisan yang gak ada arahnya, gak ada alur ceritanya, gak ada apa-apanya di banding kaca mata yang kamu pakai yang membuat ku semakin ingin ada di sebagian hatimu itu. Oh iya, sekali lagi maafkan kalo tulisan ku berantakan tapi ini yang ingin aku sampaikan, Kamu itu spesial karena ada perasaan yang terpendam.

*sambil muter lagunya Mocca - On the night like this*