Malam itu, saat aroma tubuhmu
melekat pada tanganku aku merasa senang meski malam itu bukan malam yang indah,
meski aroma itu berasa dari tutup botol parfummu yang tak sengaja terpegang
oleh jemariku. Malam itu malam yang sederhana, tapi bagiku malam itu malam yang
menyenangkan, saat beberepa waktuku habis untukmu, menemanimu sembari menyeduh
es susu coklat yang ku pesan di warung kopi langgananmu. Yang terpenting pada
malam itu adalah aku bisa menyanyikan lagu yang kutulis untukmu, meski aku tau
malam itu kamu tak mendengarkan perasaan yang ku tuangkan ke dalam nada. Yang
terpenting juga aku bisa menyanyikan lagu itu di depanmu, meski sebelumnya
pernah aku post di instagramku. Ya, bila kamu tau betapa bahagianya aku malam
itu meski hanya menemanimu menunggu jadwal bis untuk kamu kembali ke kampusmu
yang jauh dari tempat tinggalmu.
Lagu, asap rokok, suara tv, suara
orang berbincang, menemani kita mengobrol ria. Kalau saja cerita ini ku tulis
dengan tanda baca, kalimat, dan tujuan yang benar mungkin akan lebih bagus dari
ini. tapi, sepertinya juga aku tak membutuhkan semua itu yang kubutuhkan hanya
suara dari mulutmu, gerak tubuhmu, aroma tubuhmu, paras cantikmu, senyum indahmu,
dan dirimu sendiri. Oh iya, ngomong-ngomong aku belum memberitahumu apa
tujuanku menulis ini, kalo kamu tau mungkin kamu juga males baca tulisan ini,
tulisan yang gak ada arahnya, gak ada alur ceritanya, gak ada apa-apanya di
banding kaca mata yang kamu pakai yang membuat ku semakin ingin ada di sebagian
hatimu itu. Oh iya, sekali lagi maafkan kalo tulisan ku berantakan tapi ini
yang ingin aku sampaikan, Kamu itu spesial karena ada perasaan yang terpendam.
*sambil muter lagunya Mocca - On the night like this*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar