Senin, 05 Desember 2016

Andai saja itu Aku

Sore, hujan tertawa dengan bahagia sambil ku menenggak es teh sembari menghisap rokok. Andai saja aku melihatmu di sini, mungkin aku gak bakal denger lagu Raisa dari hp temanku. Dini hari tadi aku sempat bahagia, ya, sekali lagi aku mengantarmu ke terminal. Ya, Hanya mengantarmu, mungkin lebih tepatnya aku hanya abang go-jek atau uber yang kau sewa, sewa?. Andai saja aku yang kau rindukan seperti kau merindukan temanku yang hanya ikut mengantarmu, “hanya ikut” bukan menjemput atau mengantarmu, apalagi jum’at nanti kau menyuruhku menjemputmu di terminal, lagi. Andai saja aku yang kau mimpikan seperti temanku yang kau impikan, ya, lagi-lagi temanku yang hanya ikut mengantarmu saja, tadi siang sih aku agak bahagia mendengar kau putus dengan pacarmu, tapi moment itu berubah menjadi ketidak enakan setelah kau bilang padaku kau suka temanku dan kau memimpikan dia, dan kau bilang ke dia kalau kau rindu dia, iya, dia. Andai saja itu aku mungkin aku tertawa bahagia bersama hujan sore ini sembari menghisap rokok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar